Monday, August 27, 2018

INCEPTION : Cause It's Never Just a Dream




Inception ya? Hem..gw cuma punya satu kata buat itu..It's a freaking masterpiece ! Wait..itu udah berapa kata? haha...Terlepas dari itu, Inception memang masterpiece nya Nolan karena film ini bukan saja mind fucking tetapi juga berhasil menampilkan konsep filsafat dari para pemikir-pemikir filsafat pada jaman dahulu.
Kenapa gw sebut mind fucking? karena endingnya. Iya betul ! ending dimana si Cobb muter gasing yang ga jelas itu dan Nolan left us hanging karena ga tau apakah Cobb masih ada dunia mimpi atau sudah di dunia nyata. Nah penasaran? Oke sit tight, karena gw akan ngereview semuanya.

Sebelum gw review endingnya, gw mau nge-review film ini secara keseluruhan. Inception merupakan film bertemakan science-fiction yang ditulis dan disutradarai oleh the most awesome sutradara Christopher Nolan. Film ini di publikasikan pada tahun 2010. Pemain film ini antara lain adalah Leonardo Dicaprio, Ellen Page, dll. Yang nge-aransemen musiknya adalah Hans Zimmer coy ! Pemusik yang juga meng-aransemen musik untuk PS3 game Beyond :Two Souls (karakternya utamanya Ellen Page juga loch...). Kalo udah ada Nolan ama Hans Zimmer, udahlah udah pasti off the chain...hands down !

Singkat aja tentang filmnya, jadi film ini bercerita tentang seorang ekstraktor mimpi yang bernama Dom Cobb dan rekannya Arthur bermain-main dengan alat untuk sharing dream sekaligus memasuki mimpi orang lain. Pada awalnya, Cobb dan Arthur bekerja untuk perusahaan bernama Cobol Engineering (sampingan sama Cebol Engineering) untuk mencuri ide yang ada di dalam kepala Saito namun gagal. Setelah dipecat oleh Cobol, Cobb dan Arthur malah direkrut oleh Saito untuk melakukan Inception. Contrary to popular belief, inception itu bukan dream within a dream, tapi kegiatan penanaman ide di bawah sadar manusia. Walaupun ia ragu pada awalnya, Cobb akhirnya memutuskan untuk setuju melakukan inception karena ia ditawari kebebasan untuk pulang ke Amerika jika ia berhasil melakukan inception. Ya ! sebelumnya, Cobb diceritakan pada film tersebut sebagai Nomaden, means dia tinggal pindah-pindah tempat karena ia dituduh melakukan pembunuhan terhadap istrinya. Maka, dari situlah cerita dimulai, dari Cobb merekrut Eames (forger), Ariadne (architect), dan Yusuf (chemist) hingga Cobb dan rekan-rekannya berhasil menanamkan sebuah ide ke dalam pikiran target mereka.

Terdapat beberapa hal menarik di film ini. Pertama adalah musik yang digunakan. Pada film sempat dijelaskan bahwa untuk mereka dapat bangun bersama-sama, harus ada metode yang perlu diciptakan agar mereka dapat bangun. Salah satu metode tersebut adalah dengan sychronized kick. Sychronized kick yang mereka lakukan adalah dengan memakai lagu yang berjudul "Non je ne regrette rien" by Edith Piaf. Begini kira-kira lagunya :



Kemudian, ingat scene dimana Arthur menjelaskan ke Ariadne bahwa 5 menit di dunia nyata sama dengan 1 jam di dunia mimpi. Berarti, di dunia mimpi segala sesuatunya berjalan lambat. Oke kita kembali ke kick. Kick yang akan mereka lakukan akan menggunakan lagunya si Edith Piaf. Coba kita dengar soundtrack ketika mereka ada di dalam mimpi :


Jadi jika kita meng-apply ide bahwa 5 menit di dunia nyata = 1 jam dunia mimpi dengan dua video diatas apa yang kita dapatkan? That's right ! musical cue yang kalian dengar saat mereka ada di dunia mimpi itu hanyalah lagunya edith piaf yang diperlambat beberapa kali (gw kurang tau berapa kali) dan kemudian diaransemen sedikit sama Hans Zimmer. It's effing beautiful ain't it?! Nolan dan Hans Zimmer bener-bener meng-apply aturan yang mereka buat di dalam film ini. Tapi tenang, ini bukan sesuatu yang besar. Ini bahkan bukan punch linenya. Masih ada lagi yang lebih mind fucking....
Kemudian, gw baru-baru aja nonton salah satu film awal Nolan judulnya Following. Guess what? disitu karakter utamanya namanya Cobb juga ! Entah ada fetish apa Nolan sama Cobb ini wkwkkw...
Oke sekarang kita beralih ke karakter-karakternya. Kalian tahu ga, kalo Inception ini merupakan analogi dari pembuatan film (movie making)? Coba kita lihat masing-masing karakter. Disitu ada seorang chemist bernama Yusuf yang menyediakan cairan kimia untuk field inception, dia adalah analogi dari special effects. Kemudian, Ariadne, architect yang mendesain mimpi, analogi dari screenplay writer. Kemudian, Saito dia yang membeli tiket pesawat, membiayai semua perlengkapan, dia executive producer. Kemudian ada Arthur, dia yang mengetahui bagaimana semuanya akan berjalan, menyiapkan pembuatan rencana inception, dia adalah analogi movie producer. Kita bahkan bisa ngelihat Arthur "mensupervisi" Ariadne pada saat Arthur memperlihatkan Penrose-step pada Ariadne.  Kemudian, kita punya Eames, seorang forger yang bisa berganti-ganti peran di dunia mimpi, dia analogi aktor. Kemudian ada Cobb, dia yang mengarahkan semua kegiatan saat berada di dunia mimpi, analogi dari sutradara. Hell ! bahkan dia mirip sama si Nolan.

Ya 11/12 lah........udah ga usah protes!

 Yang namanya film pasti ada penontonnya, jadi siapa penontonnya? siapa audiencenya? Jeng..jeng Robert Fischer. Ya dia adalah target inception mereka. Robert adalah analogi audience. See now? film ini adalah analogi dari pembuatan film ! Pernah kepikiran ga? udah ga usah dijawab, IQ dibawah cepek pasti kaga bakal ngarti, wkwkwkk ^^v. Wait, here's the kicker..bukankah itu what movies and ads are all about? untuk menanamkan idea ke pikiran masyarakat, atau dengan kata lain inception. Jangan-jangan saat kita ngira bahwa kita milih sikat gigi, air minum, video games, dll adalah hasil dari keputusan kita tapi ternyata sebenernya pikiran tersebut sudah ditanam oleh iklan dan film? Jangan-jangan juga semua nilai kehidupan yang kita kira adalah hasil pemikiran kita ternyata sebenarnya juga merupakan hasil inception dari film dan iklan? Damn, Nolan...just damn ! 
Oke enough chit-chat, sekarang kita masuk ke main event. Oke sekarang gw akan mereview endingnya. Jadi ending dari film inception adalah saat Cobb akhirnya bisa pulang ke Amerika untuk bertemu dengan anak-anaknya. Sesaat sebelum ia bertemu anaknya, ia mengeluarkan totemnya yang berupa spinning top dan memutarnya diatas meja. Kemudian, kamera menyorot spinning top itu dan boom! layar menjadi gelap. Filmnya abis coy wkwkkw. Nolan sebenernya sedang menggantung kita tau ga? maksudnya endingnya gantung karena bisa saja ternyata Cobb masih di dalam mimpi. So, dream or reality? Let's check it out.

 Gw membayangkan ada dua kubu misalnya kubu merah dan kubu biru. Dan gw sedang memberi pertanyaan : "Oke teman-teman kira-kira Cobb itu masih ada di mimpi atau sudah di dunia nyata?. Kubu biru menjawab : "Masih di dunia mimpi!, kenapa? karena spinning topnya Cobb masih berputar. Terus kubu merah menjawab : "Udah di dunia nyata! kenapa? karena spinning topnya Cobb keliatan kayak mau jatoh". Oke kira-kira kubu mana yang menang? Jeng..jeng, wait for it.....ya, tidak ada yang menang ! Kenapa? karena : 1. Ini bukan kuis beneran (wake up, dude! haha), 2. Gw kasih tau ya...spinning topnya Cobb itu mau jatoh ato kaga, would tell you NOTHING about the ending ! Spinning top pada ending film inception itu red herring ! distraksi dari clue sebenernya pada film ini.

The Totem

Sebelum gw lanjut, memang ada beberapa clue kalo si Cobb pada endingnya memang sudah di dunia nyata. Hal ini bisa dilihat dari totemnya Cobb. Menurut satu teori, totemnya Cobb itu bukan spinning top tapi cincin kawinnya. Bisa dilihat dalam film saat Cobb ada di dunia nyata, Cobb tidak memakai cincin kawinnya sedangkan saat ada di dunia mimpi, ia memakai cincin kawinnya karena di dalam mimpi, ia masih menikah dengan istrinya.

Saat Cobb ada di mimpi nya Saito

 
Ini juga perbandingan tangan Cobb saat di dunia nyata dan mimpi.

Dan ini tangan Cobb pada saat endingnya :



Boom ! tangannya ga ada cincin ! berarti dia di dunia nyata......or is he?

Oke kita sekarang beralih ke teori kedua, yaitu Cobb masih di dunia mimpi. Menurut gw ini teori yang lebih convincing, here's why. Seperti yang sudah gw bilang sebelumnya, spinning top yang diputar Cobb tidak akan memberitahu apa-apa tentang endingnya. Kenapa? mari kita lihat apa fungsi dari totem.

".....that way when you look at your totem, you know beyond your doubt that you're not in someone else's dream" -- Arthur to Ariadne

Yup ! fungsi totem adalah agar mereka bisa tahu bahwa mereka tidak ada di dalam mimpinya orang lain. Berarti, totem tidak bisa memberikan garansi bahwa ia sedang tidak ada di dalam mimpinya sendiri. Jadi bisa saja, pada ending inception, Cobb masih di dunia mimpi. Kemudian yang lebih mengejutkan lagi adalah ternyata spinning top nya Cobb dari awal film sudah tidak reliable. Kok bisa? mari kita lihat beberapa detail mengenai totem.

"So a totem, you need a small object, potentially heavy, something that you can have on you that no one else knows. Like this..this is a loaded die. I can't let you touch it, that would defeat the purpose. See, only i know the balance and the weight of this particular loaded die" -- Arthur to Ariadne

Yup ! totem adalah benda kecil yang berguna untuk mengetahui kita tidak berada pada mimpi orang lain. Salah satu syarat totem adalah, sebuah totem hanya BOLEH diketahui fitur-fiturnya oleh pemiliknya saja. Mengapa? agar saat pemilik totem tersebut berada dalam mimpi orang lain, orang tersebut tidak dapat subconciously, meng-alter fitur-fitur totem tersebut sehingga menjadi unreliable. Contoh, totemnya Arthur adalah loaded die (dadu berisi). Loaded die adalah dadu yang sudah diberi pemberat pada satu sisinya sehingga entah gimana pokoknya dadu tersebut kalo digulingkan akan selalu menghasilkan angka tertentu. Misalnya, Arthur memberatkan dadunya pada angka enam, sehingga di dunia nyata, saat Arthur menggulingkan dadunya, ia akan selalu mendapatkan angka enam. Tetapi kalau di dunia mimpi, dadunya akan mengeluarkan angka-angka random setiap kali digulingkan. Nah apa jadinya kalo si X misalnya menyentuh totemnya Arthur? Orang itu jadi tahu berat dari dadu tersebut dan jadi tahu apa angka yang akan dikeluarkan oleh dadu tersebut kalo di dunia nyata, sehingga saat Arthur masuk ke mimpi X misalnya, X akan selalu subconsciously meng-alter dadu Arthur sehingga setiap saat Arthur menggulingkan dadu, di mimpi X Arthur selalu mendapatkan angka lima, alhasil totemnya Arthur sudah tidak reliable. Nah bagaimana dengan spinning top nya Cobb? mari kita lihat percakapan Ariadne dengan Cobb :

Ariadne : "Yeah i was just working on my totem actually"

Cobb : "Here let me take a look"

Ariadne : (...tetap memegang totemnya...)

Cobb :"So you're learning huh?"

Ariadne :  "An elegant solution for keeping track of reality. Was it your idea?"

Cobb : "No it was..uh..it was Mal's actually. This one (spinning top) was hers. She would spin it in a dream it would never topple. Just spin and spin"

Jegger! see now? Cobb malah ngasih tau karakteristik totemnya yang mana seharusnya cuma dia yang tau. Hal ini membuat kalo misalnya ia berada di dalam mimpinya Ariadne, spinning top nya udah useless.

Nah tapi inikan pas udah tengah-tengah bukan dari awal? oke ini bagian yang menarik. Tadi gw bilang bahwa dari awal totemnya Cobb udah ga berguna. Jadi gini, mari kita lihat totem partnernya Cobb. Arthur punya loaded die, Ariadne punya bidak catur bishop. Kemudian Eames, walaupun totemnya tidak secara eksplisit ditunjukkan, namun pada San Diego Comic Con tahun 2011, dipajang totem-totem yang ada di film Inception. Disitu ada totemnya Eames yang berupa poker chip dengan tulisan "Mombassa". Nah ini yang menarik, mari kita bahas totem mereka satu persatu. Totem Arthur itu loaded die, jadi kalo di dunia nyata dadu itu akan selalu mengeluarkan angka tertentu (misalnya 6) setiap kali digulingkan, tapi kalo di dunia mimpi, dadunya akan keluar angka random setiap kali digulingkan. Totem Ariadne, bidak catur Ariadne telah dibuat sedemikian rupa sehingga berat dan centre of gravitynya hanya Ariadne yang tau, sehingga kalau di dunia mimpi, berat dan centre of gravity caturnya menjadi selayaknya catur biasa. Kemudian totemnya Eames, totem Eames adalah poker chip yang ada tulisan "Mombassa". Did you notice? tulisan Mombassa pada totem Eames memiliki dua S, padahal tulisan yang benar adalah Mombasa, dengan satu S. Jadi kalau di dunia nyata, tulisan Mombasa di poker chip Eames akan salah eja, namum saat di dunia mimpi ejaannya menjadi benar.

Bisa keliatan lah ya tulisan "Mombassa" di poker chipnya



Nah did you notice anything? totem partnernya Cobb semua memiliki pola yang sama, jika di dunia nyata karakteristik dan perilaku totemnya unik tapi saat di dunia mimpi karakteristiknya menjadi biasa-biasa saja. Kenapa bisa begitu? karena yang tau karakteristik totem mereka hanya mereka saja, jadi saat mereka masuk ke mimpi orang lain (misalnya X), maka X  tidak dapat meng-alter karakteristik totem mereka, karena X tidak tahu seperti apa karakteristik totemnya. TAPI...kita lihat totemnya Cobb. Perilaku dan karakteristik spinning topnya Cobb berbalik 180 derajat dari totem yang lain. Menurut Cobb, spinning topnya itu perilakunya biasa di dunia nyata, namun unik di dunia mimpi. Lah semua orang juga tau kalo spinning top itu ga bisa berputar selamanya, pasti jatuh juga. See? spinning topnya Cobb udah ga reliable karena kalo dia masuk ke mimpi gw misalnya, gw akan secara subconsciously meng-alter spinning topnya Cobb, karena menurut pengetahuan gw, spinning top itu ga mungkin selamanya bisa muter, pasti akan jatoh setelah beberapa lama diputer. Si Cobb mau masuk ke mimpi orang lain siapapun juga itu totem udah totally useless. Jadi pada ending inception, Spinning top yang Cobb puter itu tidak bisa menjadi metode yang reliable untuk membedakan mana dunia nyata mana dunia mimpi.

The Ending is a Dream Theory

Jadi apa kesimpulannya? Ya kesimpulannya adalah anda sudah tertipu mentah-mentah sama Nolan. Kamera yang nge-zoom spinning top di ending inception itu sebenernya red herring/distraksi dari clue yang sebenernya. Mari kita bahas lebih lanjut. Pada film inception, Nolan secara tidak langsung memberitahu kita bahwa elemen-elemen subconscious itu bisa masuk ke dalam mimpi. Misalnya, kamar hotel tempat Mal dan Cobb merayakan anniversary-nya adalah nomor 3502. Kemudian, saat mereka masuk ke mimpi Robert, ada kereta api yang tiba-tiba muncul. Nomor di kereta api tersebut adalah 3502.

Gw ga inget ni cheat GTA yang bisa summon kereta api

Kemudian, taxi yang mereka panggil bernomor 2053.

Inception mempromosikan fake taxi

 Selanjutnya, ingat scene dimana Robert dipaksa untuk mengatakan nomor kombinasi safe secara instingtual? Pada scene tersebut, nomor kombinasi yang diberikan Robert adalah 528491. Kalau kalian ingat, nomor tersebut work their way through the dream. Ingat scene dimana wanita berambut pirang memberi nomor teleponnya ke Robert? nomornya adalah 528491.



Kemudian, nomor tersebut juga merupakan nomor kombinasi safe pada mimpi snow fortress. Selanjutnya, nomor kamar hotel di mimpi layer 3, mimpinya Arthur adalah  528. 




 Nah sekarang sudah terlihat bagaimana subconscious masuk merambat ke dalam mimpi. Oke kita balik lagi ke endingnya. Pada dua scene, yaitu scene opening dan scene hampir ending, terlihat bahwa Cobb jatuh ke limbo untuk menyelamatkan Saito. Apakah kalian notice rumahnya Saito di limbo? Ya rumahnya berbentuk bangunan yang dibangun diatas batu-batuan tebing (cliff).



Ok, here's the delicious part. Ingat bahwa spinning top yang di-zoom sama kamera saat ending merupakan distraksi dari clue sebenarnya? apa clue itu?


Tepat saat kamera mulai menzoom spinning top yang diputer Cobb di meja, Cobb bertanya kepada anaknya apa yang sedang ia lakukan. Anaknya menjawab : "We're building a house on a cliff" !! See that? a freaking house on a cliff!! mungkinkah subconscious Saito bermanifestasi ke dalam pikiran Cobb? Very possibly. Sekarang gw mau tanya, apa yang terjadi kalo kita mati di Limbo? bangun ke dunia nyata? No ! kita akan bangun satu layer. Kalo di film tingkatan mimpi mereka adalah pertama di jalanan hujan, kemudian di hotel, kemudian di layer ketiga di snow fortress dan terakhir Limbo. Pada film, terlihat Ariadne dan Robert yang mati di limbo mereka bangun layer per layer, mulai dari snow fortress, hotel dan kemudian jalanan hujan. Tapi ingat scene dimana Cobb mencoba mengajak Saito untuk keluar dari limbo? Tiba Cobb sudah ada di dunia nyata (or so he thought). Sangat besar kemungkinan bahwa Cobb sebenarnya hanya bangun satu layer. Terlihat juga bahwa Saito bangun terlebih dahulu dari Cobb. Sangat besar kemungkinan bahwa layer yang kosong tersebut langsung terbentuk sesuai dengan ekspektasi Saito jadi Cobb berada pada mimpinya Saito. Terbukti pada ending film ini, subconscious Saito yang berupa house on a cliff merambat dan bermanifestasi ke dalam pikiran Cobb. Kemudian hal yang paling menarik? saat Cobb memutar spinning topnya, dia ga balik badan, dia ga mau ngeliat spinning topnya jatuh ato tetep muter. Hal ini mengindikasikan bahwa Cobb udah ga peduli. Yang dia peduli adalah akhirnya ia bisa bertemu keluarganya lagi.

The Entire Movie is a Dream Theory

Apa hal terpenting yang kita pelajari dari film ini? Saat diwawancarai, Nolan bilang kalau hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah bahwa realita Cobb sudah tidak bisa dipercaya. Apapun yang dinyatakan oleh Cobb sudah tidak bisa dipercaya. Kenapa begitu? mari kita mulai dengan scene dimana saat mereka akan masuk ke mimpi layer 2, Cobb memerintahkan agar di layer tersebut mereka memakai taktik gambit. Apa itu gambit? gambit adalah taktik dimana ekstraktor menyamar sebagai trained subconscious di dalam mimpi subjek (atau dalam bahasa inception, the mark) dan memberitahukan kepada the mark bahwa dirinya sedang dalam dunia mimpi. Perlu diingat bahwa taktik gambit ini sangat berbahaya karena dengan memberitahukan the mark bahwa dirinya berada dalam mimpi, hal ini akan memicu subconscious the marknya untuk menyerang extractor. Kemudian pada scene tersebut terdapat adegan dimana Arthur menjelaskan kepada Ariadne apa itu gambit. Kemudian percakapan berlanjut seperti ini :

Ariadne : "didn't cobb say never to do that?"

Arthur : "hmm..now you noticed how much time cobb spends doing things he says never to do"

Arthur memberitahu kita bahwa Cobb selalu melakukan hal-hal yang ia larang kepada rekan-rekannya. Hal ini mengindikasikan bahwa diri Cobb sudah tidak reliable untuk bisa menentukan mana dunia nyata, mana dunia mimpi. Sebagai contoh yang lain, ingat scene dimana Cobb sedang menunjukkan kepada Ariadne untuk pertama kalinya mengenai dream-sharing technology dan mereka menyusuri dunia mimpi? Terdapat suatu momen dimana Ariadne memakai ingatan/memorinya dalam mendesain dunia mimpi. Tepat saat itu Cobb dengan sangat jelas mengatakan bahwa haram hukumnya mendesain dunia mimpi dengan menggunakan memori/ingatan karena dengan begitu si pemimpi akan tenggelam dalam mimpi dan tidak akan lagi bisa membedakan mana dunia nyata dan mana dunia mimpi. ENG ING ENG..! tapi mari kita flash forward di scene dimana Ariadne menyelundup masuk ke dalam mimpi Cobb dan voila ! dunia mimpi Cobb, segala detail ruang dan detail-detail lainnya ia konstruk dari memori ! See, Cobb melakukan satu hal yang ia larang, yang ia bilang kepada partner2nya yang lain "jangan lakukan". Siapa yang bisa memastikan kalo dunia "nyata" Cobb itu bukan sekedar dunia mimpi yang sudah ditambahkan detail-detail dari memori/ingatan Cobb.

Kedua, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa karakteristik totem tidak boleh diberitahukan kepada orang lain. Hanya si pemegang totem yang boleh mengetahui karakteristik totem mereka. Namun, voila ! Cobb dengan jelas mengungkap karakteristik totemnya kepada Ariadne. Lebih parahnya lagi spinning topnya Cobb bukanlah totem asli Cobb melainkan totem istrinya yang sudah meninggal. Tapi benarkan istrinya sudah meninggal? Hmm..lets see.

Seperti yang sudah gw jelaskan, jika kita mati di limbo, maka kita akan bangun satu layer mimpi, tidak langsung ke dunia nyata. Ingat saat Cobb mengajak istrinya untuk mati dengan cara dilindes kereta,? tiba-tiba, boom! Cobb dan istrinya bangun di dalam sebuah rumah. Sangat besar kemungkinan bahwa rumah tersebut juga merupakan dunia mimpi. Ingat untuk orang bisa masuk ke limbo, mereka harus melewati layer mimpi yang berlapis-lapis baru bisa jatuh ke limbo. Dan kemudian kita lihat bagaimana sikap istrinya yang masih tidak yakin bahwa dunia yang mereka tinggali setelah bangun merupakan dunia nyata. Tentu saja Cobb berpikir bahwa pikiran semacam itu merupakan hasil inception yang ia tanamkan kedalam pikiran istrinya pada saat mereka berada di limbo. Namun, bagaimana jika seandainya istrinya yang benar, bahwa mereka masih berada di dunia mimpi?

Terdapat scene yang agak mendukung hal ini. Ingat scene dimana Cobb hendak akan merayakan ulang tahun pernikahan mereka di sebuah hotel? Kita diberitahu ternyata pada hotel tersebut Mal merencanakan untuk membunuh dirinya dengan cara loncat dari lantai hotel.


Coba temen-temen nonton lagi filmnya. Ada beberapa kejanggalan pada scene tersebut. Pertama, Mal menyewa hotel berseberangan hanya untuk bunuh diri? Orang rasional mana yang nyewa hotel lain buat bunuh diri? Kedua, kalo temen-temen nonton filmnya lagi, coba perhatikan detail kamar tempat Mal berdiri, kalian akan bisa melihat bahwa isi dari kamar Mal itu sama dengan isi kamar hotel seberangnya, hotel tempat Cobb berdiri. Kemudian, coba temen-temen perhatikan gerakan Cobb saat ia membujuk Mal agar tidak loncat. Gerakan tangan Cobb menunjukkan seperti menyuruh Mal untuk loncat menyebrangi dari kamar hotel satu ke kamar hotel yang lain. Hmm...suspicious...

Apart from that, di film inception sendiri terdapat beberapa fitur-fitur dunia mimpi terjadi di dunia "nyata". Contohnya :



Celah tembok yang makin lama makin menyempit. Hal ini terjadi saat Cobb sedang dikejar-kejar oleh mantan perusahaan tempat ia bekerja yaitu Cobol engineering (Hmm...Cobol, Cobb, Cobol, Cobb..mungkinkah Cobb sebenarnya hanya dikejar-kejar oleh dirinya sendiri?)

Kemudian, ingat scene dimana Cobb menemui mertuanya di suatu universitas di Perancis?

 Pada scene itu, Cobb meminta mertuanya agar ia diijinkan untuk meminjam salah satu muridnya untuk menjadi architect. Yang menarik adalah, setelah mereka mengobrol sekian lama, mertuanya Cobb mengeluarkan kata-kata : "Comeback to reality Dom, please, reality". Mungkinkah mertuanya merupakan bagian dari subconscious Cobb yang ingin bangun dari mimpi? very possibly.

Selanjutnya, kita mengarah pada scene dimana Cobb mengunjungi Eames di Mombasa.


Cobba temen-temen nonton filmnya lagi dan perhatikan. Pada scene itu terlihat jelas bahwa di meja Eames ia hanya tinggal memiliki satu chip poker yang kemudian hilang karena dia kalah. Ia bahkan dengan jelas bilang ke Cobb saat Cobb menawarkan ia minum bahwa Cobb harus mentraktir dia karena dia sudah tidak punya uang. Namun tiba-tiba. boom ! saat Eames pergi ke counter penukaran chip, Eames dengan secara ajaib memiliki dua tumpuk chip poker yang siap ditukar dengan uang. Hal yang hanya mungkin di dunia mimpi.

Kemudian jika temen-temen nonton lagi filmnya, pada scene saat Cobb dikejar-kejar oleh kelompok Cobol engineering, orang-orang Cobol engineering seakan-akan bisa muncul dari mana saja, sehingga usaha kabur Cobb terlihat sia-sia. Saat Cobb berhasil lolos dari satu orang, tiba-tiba ada orang yang entah muncul dari mana mengejar Cobb. Setelah itu, Cobb untungnya diselamatkan oleh Saito. Wait? ngapain Saito ada di Mombasa? katanya "I'm here to protect my investment" Hmm..really? apakah benar Saito mau jauh-jauh dari Jepang datang ke Mombasa untuk melindungi Cobb? Dari mana Saito tau Cobb ada di Mombasa in the first place? Suspicious, inn'it?

Kesimpulannya, dari semua informasi di atas adalah mungkin teori ini tidak sepenuhnya benar namun ada satu hal yang bisa dipastikan benar, bahwa realitas Cobb yang kita semua lihat, yang kita juga kira merupakan realitas, tidaklah reliable. Cobb sendiri bilang bahwa jangan pernah membangun dunia mimpi dari pure memory, namun ternyata dia melakukan hal tersebut. Bisa saja dunia "nyata" yang ia kira nyata sebenarnya hanyalah dunia mimpi yang ia bangun dari pure memory sehingga Cobb sudah tidak bisa lagi membedakan mana dunia nyata, mana dunia mimpi. Belum ditambah, metode totem Cobb juga tidak reliable untuk membedakan mana dunia nyata mana dunia mimpi, karena Cobb dengan jelas memberitahukan karakteristik totemnya kepada orang lain. Cobb melakukan the very things he says never to do !

Dalam hal ini sebenarnya penonton yang diajak berpikir. Penonton diajak untuk meragukan segala sesuatu yang mereka kira real/nyata. Penonton diajak untuk meragukan segala hal dari realitas Cobb. Apakah benar dunia "nyata" Cobb merupakan benar-benar dunia nyata? mengingat tidak ada satupun metode yang fool-proof untuk membedakan mana realita mana mimpi. Bahkan totem yang sempurna sekalipun, hanya dapat digunakan untuk menentukan apakahh kita berada di mimpi orang lain atau tidak. Totem tidak dapat menentukan apakah kita ada di dalam mimpi kita sendiri atau tidak. Inception is beautiful inn'it?

Berhubung blognya udah kepanjangan, maka sambungannya akan gw buat lain waktu. Pada bagian kedua, gw akan membahasa filsafat yang mendasari film Inception. Monggo dikomen ya..haha..

No comments:

Post a Comment

Assassins Creed : Kekeliruan Kredo Assassin

Baru aja beberapa bulan lalu namatin Assassins Creed Origins, eh Assassins Creed Oddysey udah keluar aje.Emang begitu nasib maen bajak...