Inception
ya? Hem..gw cuma punya satu kata buat itu..It's a freaking masterpiece !
Wait..itu udah berapa kata? haha...Terlepas dari itu, Inception memang masterpiece nya
Nolan karena film ini bukan saja mind fucking tetapi juga berhasil
menampilkan konsep filsafat dari para pemikir-pemikir filsafat pada jaman
dahulu.
Kenapa gw
sebut mind fucking? karena endingnya. Iya betul ! ending dimana
si Cobb muter gasing yang ga jelas itu dan Nolan left us hanging karena
ga tau apakah Cobb masih ada dunia mimpi atau sudah di dunia nyata. Nah
penasaran? Oke sit tight, karena gw akan ngereview semuanya.
Sebelum gw
review endingnya, gw mau nge-review film ini secara keseluruhan. Inception
merupakan film bertemakan science-fiction yang ditulis dan disutradarai
oleh the most awesome sutradara Christopher Nolan. Film ini di
publikasikan pada tahun 2010. Pemain film ini antara lain adalah Leonardo Dicaprio,
Ellen Page, dll. Yang nge-aransemen musiknya adalah Hans Zimmer coy ! Pemusik
yang juga meng-aransemen musik untuk PS3 game Beyond :Two Souls
(karakternya utamanya Ellen Page juga loch...). Kalo udah ada Nolan ama Hans
Zimmer, udahlah udah pasti off the chain...hands down !
Singkat
aja tentang filmnya, jadi film ini bercerita tentang seorang ekstraktor mimpi
yang bernama Dom Cobb dan rekannya Arthur bermain-main dengan alat untuk sharing
dream sekaligus memasuki mimpi orang lain. Pada awalnya, Cobb dan Arthur
bekerja untuk perusahaan bernama Cobol Engineering (sampingan sama Cebol
Engineering) untuk mencuri ide yang ada di dalam kepala Saito namun gagal.
Setelah dipecat oleh Cobol, Cobb dan Arthur malah direkrut oleh Saito untuk
melakukan Inception. Contrary to popular belief, inception
itu bukan dream within a dream, tapi kegiatan penanaman ide di bawah
sadar manusia. Walaupun ia ragu pada awalnya, Cobb akhirnya memutuskan untuk
setuju melakukan inception karena ia ditawari kebebasan untuk pulang ke Amerika
jika ia berhasil melakukan inception. Ya ! sebelumnya, Cobb diceritakan pada
film tersebut sebagai Nomaden, means dia tinggal pindah-pindah tempat
karena ia dituduh melakukan pembunuhan terhadap istrinya. Maka, dari situlah
cerita dimulai, dari Cobb merekrut Eames (forger), Ariadne (architect),
dan Yusuf (chemist) hingga Cobb dan rekan-rekannya berhasil menanamkan
sebuah ide ke dalam pikiran target mereka.
Terdapat
beberapa hal menarik di film ini. Pertama adalah musik yang digunakan. Pada
film sempat dijelaskan bahwa untuk mereka dapat bangun bersama-sama, harus ada
metode yang perlu diciptakan agar mereka dapat bangun. Salah satu metode
tersebut adalah dengan sychronized kick. Sychronized kick yang mereka
lakukan adalah dengan memakai lagu yang berjudul "Non je ne regrette
rien" by Edith Piaf. Begini kira-kira lagunya :
Kemudian,
ingat scene dimana Arthur menjelaskan ke Ariadne bahwa 5 menit di dunia nyata
sama dengan 1 jam di dunia mimpi. Berarti, di dunia mimpi segala sesuatunya
berjalan lambat. Oke kita kembali ke kick. Kick yang akan mereka lakukan akan
menggunakan lagunya si Edith Piaf. Coba kita dengar soundtrack ketika mereka
ada di dalam mimpi :
Jadi jika
kita meng-apply ide bahwa 5 menit di dunia nyata = 1 jam dunia mimpi
dengan dua video diatas apa yang kita dapatkan? That's right ! musical
cue yang kalian dengar saat mereka ada di dunia mimpi itu hanyalah lagunya
edith piaf yang diperlambat beberapa kali (gw kurang tau berapa kali) dan
kemudian diaransemen sedikit sama Hans Zimmer. It's effing beautiful ain't
it?! Nolan dan Hans Zimmer bener-bener meng-apply aturan yang mereka
buat di dalam film ini. Tapi tenang, ini bukan sesuatu yang besar. Ini bahkan
bukan punch linenya. Masih ada lagi yang lebih mind fucking....
Kemudian,
gw baru-baru aja nonton salah satu film awal Nolan judulnya Following. Guess
what? disitu karakter utamanya namanya Cobb juga ! Entah ada fetish
apa Nolan sama Cobb ini wkwkkw...
Oke
sekarang kita beralih ke karakter-karakternya. Kalian tahu ga, kalo Inception
ini merupakan analogi dari pembuatan film (movie making)? Coba kita
lihat masing-masing karakter. Disitu ada seorang chemist bernama Yusuf
yang menyediakan cairan kimia untuk field inception, dia adalah analogi
dari special effects. Kemudian, Ariadne, architect yang mendesain
mimpi, analogi dari screenplay writer. Kemudian, Saito dia yang membeli
tiket pesawat, membiayai semua perlengkapan, dia executive producer.
Kemudian ada Arthur, dia yang mengetahui bagaimana semuanya akan berjalan,
menyiapkan pembuatan rencana inception, dia adalah analogi movie producer.
Kita bahkan bisa ngelihat Arthur "mensupervisi" Ariadne pada saat
Arthur memperlihatkan Penrose-step pada Ariadne. Kemudian, kita punya
Eames, seorang forger yang bisa berganti-ganti peran di dunia mimpi, dia
analogi aktor. Kemudian ada Cobb, dia yang mengarahkan semua kegiatan saat
berada di dunia mimpi, analogi dari sutradara. Hell ! bahkan dia mirip
sama si Nolan.
|
Yang namanya film pasti ada
penontonnya, jadi siapa penontonnya? siapa audiencenya? Jeng..jeng
Robert Fischer. Ya dia adalah target inception mereka. Robert adalah
analogi audience. See now? film ini adalah analogi dari pembuatan
film ! Pernah kepikiran ga? udah ga usah dijawab, IQ dibawah cepek pasti kaga
bakal ngarti, wkwkwkk ^^v. Wait, here's the kicker..bukankah itu what
movies and ads are all about? untuk menanamkan idea ke pikiran masyarakat,
atau dengan kata lain inception. Jangan-jangan saat kita ngira bahwa kita milih
sikat gigi, air minum, video games, dll adalah hasil dari keputusan kita
tapi ternyata sebenernya pikiran tersebut sudah ditanam oleh iklan dan film?
Jangan-jangan juga semua nilai kehidupan yang kita kira adalah hasil pemikiran
kita ternyata sebenarnya juga merupakan hasil inception dari film dan
iklan? Damn, Nolan...just damn !
Oke enough chit-chat,
sekarang kita masuk ke main event. Oke sekarang gw akan mereview
endingnya. Jadi ending dari film inception adalah saat Cobb akhirnya bisa
pulang ke Amerika untuk bertemu dengan anak-anaknya. Sesaat sebelum ia bertemu
anaknya, ia mengeluarkan totemnya yang berupa spinning top dan
memutarnya diatas meja. Kemudian, kamera menyorot spinning top itu dan
boom! layar menjadi gelap. Filmnya abis coy wkwkkw. Nolan sebenernya sedang
menggantung kita tau ga? maksudnya endingnya gantung karena bisa saja
ternyata Cobb masih di dalam mimpi. So, dream or reality? Let's check
it out.
Gw membayangkan ada dua kubu
misalnya kubu merah dan kubu biru. Dan gw sedang memberi pertanyaan : "Oke
teman-teman kira-kira Cobb itu masih ada di mimpi atau sudah di dunia nyata?.
Kubu biru menjawab : "Masih di dunia mimpi!, kenapa? karena spinning
topnya Cobb masih berputar. Terus kubu merah menjawab : "Udah di dunia
nyata! kenapa? karena spinning topnya Cobb keliatan kayak mau jatoh". Oke
kira-kira kubu mana yang menang? Jeng..jeng, wait for it.....ya, tidak ada yang
menang ! Kenapa? karena : 1. Ini bukan kuis beneran (wake up, dude!
haha), 2. Gw kasih tau ya...spinning topnya Cobb itu mau jatoh ato kaga,
would tell you NOTHING about the ending ! Spinning top pada ending film
inception itu red herring ! distraksi dari clue sebenernya pada
film ini.
The Totem
Sebelum gw lanjut, memang ada
beberapa clue kalo si Cobb pada endingnya memang sudah di dunia nyata. Hal ini
bisa dilihat dari totemnya Cobb. Menurut satu teori, totemnya Cobb itu bukan spinning
top tapi cincin kawinnya. Bisa dilihat dalam film saat Cobb ada di dunia
nyata, Cobb tidak memakai cincin kawinnya sedangkan saat ada di dunia mimpi, ia
memakai cincin kawinnya karena di dalam mimpi, ia masih menikah dengan
istrinya.
Saat Cobb ada di mimpi nya Saito |
Ini juga perbandingan tangan Cobb saat di dunia nyata dan mimpi.
|
Boom ! tangannya ga ada cincin ! berarti dia di dunia nyata......or is he?
Oke kita sekarang beralih ke teori
kedua, yaitu Cobb masih di dunia mimpi. Menurut gw ini teori yang lebih convincing,
here's why. Seperti yang sudah gw bilang sebelumnya, spinning top
yang diputar Cobb tidak akan memberitahu apa-apa tentang endingnya. Kenapa?
mari kita lihat apa fungsi dari totem.
".....that way when you look
at your totem, you know beyond your doubt that you're not in someone else's
dream" -- Arthur to Ariadne
Yup ! fungsi totem adalah agar
mereka bisa tahu bahwa mereka tidak ada di dalam mimpinya orang lain. Berarti,
totem tidak bisa memberikan garansi bahwa ia sedang tidak ada di dalam mimpinya
sendiri. Jadi bisa saja, pada ending inception, Cobb masih di dunia
mimpi. Kemudian yang lebih mengejutkan lagi adalah ternyata spinning top
nya Cobb dari awal film sudah tidak reliable. Kok bisa? mari kita lihat
beberapa detail mengenai totem.
"So a totem, you need a small
object, potentially heavy, something that you can have on you that no
one else knows. Like this..this is a loaded die. I can't let you touch it,
that would defeat the purpose. See, only i know the balance and the weight
of this particular loaded die" -- Arthur to Ariadne
Yup ! totem adalah benda kecil yang
berguna untuk mengetahui kita tidak berada pada mimpi orang lain. Salah satu
syarat totem adalah, sebuah totem hanya BOLEH diketahui fitur-fiturnya oleh
pemiliknya saja. Mengapa? agar saat pemilik totem tersebut berada dalam mimpi
orang lain, orang tersebut tidak dapat subconciously, meng-alter fitur-fitur
totem tersebut sehingga menjadi unreliable. Contoh, totemnya Arthur
adalah loaded die (dadu berisi). Loaded die adalah dadu yang
sudah diberi pemberat pada satu sisinya sehingga entah gimana pokoknya dadu
tersebut kalo digulingkan akan selalu menghasilkan angka tertentu. Misalnya,
Arthur memberatkan dadunya pada angka enam, sehingga di dunia nyata, saat
Arthur menggulingkan dadunya, ia akan selalu mendapatkan angka enam. Tetapi
kalau di dunia mimpi, dadunya akan mengeluarkan angka-angka random setiap kali
digulingkan. Nah apa jadinya kalo si X misalnya menyentuh totemnya Arthur?
Orang itu jadi tahu berat dari dadu tersebut dan jadi tahu apa angka yang akan
dikeluarkan oleh dadu tersebut kalo di dunia nyata, sehingga saat Arthur masuk
ke mimpi X misalnya, X akan selalu subconsciously meng-alter dadu Arthur
sehingga setiap saat Arthur menggulingkan dadu, di mimpi X Arthur selalu
mendapatkan angka lima, alhasil totemnya Arthur sudah tidak reliable.
Nah bagaimana dengan spinning top nya Cobb? mari kita lihat percakapan Ariadne
dengan Cobb :
Ariadne : "Yeah i was just
working on my totem actually"
Cobb : "Here let me take a
look"
Ariadne : (...tetap memegang
totemnya...)
Cobb :"So you're learning
huh?"
Ariadne : "An elegant
solution for keeping track of reality. Was it your idea?"
Cobb : "No it was..uh..it was
Mal's actually. This one (spinning top) was hers. She would spin it in a
dream it would never topple. Just spin and spin"
Jegger! see now? Cobb malah
ngasih tau karakteristik totemnya yang mana seharusnya cuma dia yang tau. Hal
ini membuat kalo misalnya ia berada di dalam mimpinya Ariadne, spinning top nya
udah useless.
Nah tapi inikan pas udah
tengah-tengah bukan dari awal? oke ini bagian yang menarik. Tadi gw bilang
bahwa dari awal totemnya Cobb udah ga berguna. Jadi gini, mari kita lihat totem
partnernya Cobb. Arthur punya loaded die, Ariadne punya bidak catur bishop. Kemudian
Eames, walaupun totemnya tidak secara eksplisit ditunjukkan, namun pada San
Diego Comic Con tahun 2011, dipajang totem-totem yang ada di film Inception.
Disitu ada totemnya Eames yang berupa poker chip dengan tulisan
"Mombassa". Nah ini yang menarik, mari kita bahas totem mereka satu
persatu. Totem Arthur itu loaded die, jadi kalo di dunia nyata dadu itu
akan selalu mengeluarkan angka tertentu (misalnya 6) setiap kali digulingkan,
tapi kalo di dunia mimpi, dadunya akan keluar angka random setiap kali
digulingkan. Totem Ariadne, bidak catur Ariadne telah dibuat sedemikian rupa
sehingga berat dan centre of gravitynya hanya Ariadne yang tau, sehingga kalau
di dunia mimpi, berat dan centre of gravity caturnya menjadi selayaknya catur
biasa. Kemudian totemnya Eames, totem Eames adalah poker chip yang ada tulisan
"Mombassa". Did you notice? tulisan Mombassa pada totem Eames
memiliki dua S, padahal tulisan yang benar adalah Mombasa, dengan satu S. Jadi
kalau di dunia nyata, tulisan Mombasa di poker chip Eames akan salah eja,
namum saat di dunia mimpi ejaannya menjadi benar.
Bisa keliatan lah ya tulisan "Mombassa" di poker chipnya
|
Nah did you notice anything?
totem partnernya Cobb semua memiliki pola yang sama, jika di dunia nyata
karakteristik dan perilaku totemnya unik tapi saat di dunia mimpi
karakteristiknya menjadi biasa-biasa saja. Kenapa bisa begitu? karena yang tau
karakteristik totem mereka hanya mereka saja, jadi saat mereka masuk ke mimpi
orang lain (misalnya X), maka X tidak dapat meng-alter karakteristik
totem mereka, karena X tidak tahu seperti apa karakteristik totemnya.
TAPI...kita lihat totemnya Cobb. Perilaku dan karakteristik spinning topnya
Cobb berbalik 180 derajat dari totem yang lain. Menurut Cobb, spinning topnya
itu perilakunya biasa di dunia nyata, namun unik di dunia mimpi. Lah semua
orang juga tau kalo spinning top itu ga bisa berputar selamanya, pasti jatuh
juga. See? spinning topnya Cobb udah ga reliable karena kalo dia masuk
ke mimpi gw misalnya, gw akan secara subconsciously meng-alter spinning
topnya Cobb, karena menurut pengetahuan gw, spinning top itu ga
mungkin selamanya bisa muter, pasti akan jatoh setelah beberapa lama diputer.
Si Cobb mau masuk ke mimpi orang lain siapapun juga itu totem udah totally
useless. Jadi pada ending inception, Spinning top yang Cobb
puter itu tidak bisa menjadi metode yang reliable untuk membedakan mana
dunia nyata mana dunia mimpi.
The Ending is a Dream Theory
Jadi apa kesimpulannya? Ya
kesimpulannya adalah anda sudah tertipu mentah-mentah sama Nolan. Kamera yang nge-zoom
spinning top di ending inception itu sebenernya red herring/distraksi dari clue
yang sebenernya. Mari kita bahas lebih lanjut. Pada film inception, Nolan
secara tidak langsung memberitahu kita bahwa elemen-elemen subconscious itu
bisa masuk ke dalam mimpi. Misalnya, kamar hotel tempat Mal dan Cobb merayakan anniversary-nya
adalah nomor 3502. Kemudian, saat mereka masuk ke mimpi Robert, ada kereta api
yang tiba-tiba muncul. Nomor di kereta api tersebut adalah 3502.
Gw ga inget ni cheat GTA yang bisa summon kereta api |
Kemudian, taxi yang mereka panggil
bernomor 2053.
Inception mempromosikan fake taxi |
Selanjutnya, ingat scene dimana Robert
dipaksa untuk mengatakan nomor kombinasi safe secara instingtual? Pada scene
tersebut, nomor kombinasi yang diberikan Robert adalah 528491. Kalau kalian
ingat, nomor tersebut work their way through the dream. Ingat scene
dimana wanita berambut pirang memberi nomor teleponnya ke Robert? nomornya
adalah 528491.
Kemudian, nomor tersebut juga
merupakan nomor kombinasi safe pada mimpi snow fortress. Selanjutnya, nomor kamar
hotel di mimpi layer 3, mimpinya Arthur adalah 528.
Nah sekarang sudah terlihat
bagaimana subconscious masuk merambat ke dalam mimpi. Oke kita balik
lagi ke endingnya. Pada dua scene, yaitu scene opening dan scene
hampir ending, terlihat bahwa Cobb jatuh ke limbo untuk menyelamatkan
Saito. Apakah kalian notice rumahnya Saito di limbo? Ya rumahnya berbentuk
bangunan yang dibangun diatas batu-batuan tebing (cliff).
Ok, here's the delicious part.
Ingat bahwa spinning top yang di-zoom sama kamera saat ending merupakan
distraksi dari clue sebenarnya? apa clue itu?
Tepat saat kamera mulai menzoom
spinning top yang diputer Cobb di meja, Cobb bertanya kepada anaknya apa yang
sedang ia lakukan. Anaknya menjawab : "We're building a house on a
cliff" !! See that? a freaking house on a cliff!! mungkinkah subconscious
Saito bermanifestasi ke dalam pikiran Cobb? Very possibly. Sekarang gw
mau tanya, apa yang terjadi kalo kita mati di Limbo? bangun ke dunia nyata? No
! kita akan bangun satu layer. Kalo di film tingkatan mimpi mereka
adalah pertama di jalanan hujan, kemudian di hotel, kemudian di layer ketiga di
snow fortress dan terakhir Limbo. Pada film, terlihat Ariadne dan Robert
yang mati di limbo mereka bangun layer per layer, mulai dari snow
fortress, hotel dan kemudian jalanan hujan. Tapi ingat scene dimana
Cobb mencoba mengajak Saito untuk keluar dari limbo? Tiba Cobb sudah ada di
dunia nyata (or so he thought). Sangat besar kemungkinan bahwa Cobb
sebenarnya hanya bangun satu layer. Terlihat juga bahwa Saito bangun terlebih
dahulu dari Cobb. Sangat besar kemungkinan bahwa layer yang kosong
tersebut langsung terbentuk sesuai dengan ekspektasi Saito jadi Cobb berada
pada mimpinya Saito. Terbukti pada ending film ini, subconscious
Saito yang berupa house on a cliff merambat dan bermanifestasi ke dalam
pikiran Cobb. Kemudian hal yang paling menarik? saat Cobb memutar spinning
topnya, dia ga balik badan, dia ga mau ngeliat spinning topnya jatuh ato
tetep muter. Hal ini mengindikasikan bahwa Cobb udah ga peduli. Yang dia peduli
adalah akhirnya ia bisa bertemu keluarganya lagi.
The Entire Movie is a Dream Theory
Apa hal terpenting yang kita
pelajari dari film ini? Saat diwawancarai, Nolan bilang kalau hal terpenting
yang perlu diperhatikan adalah bahwa realita Cobb sudah tidak bisa dipercaya.
Apapun yang dinyatakan oleh Cobb sudah tidak bisa dipercaya. Kenapa begitu?
mari kita mulai dengan scene dimana saat mereka akan masuk ke mimpi layer
2, Cobb memerintahkan agar di layer tersebut mereka memakai taktik gambit. Apa
itu gambit? gambit adalah taktik dimana ekstraktor menyamar sebagai trained
subconscious di dalam mimpi subjek (atau dalam bahasa inception, the
mark) dan memberitahukan kepada the mark bahwa dirinya sedang dalam dunia
mimpi. Perlu diingat bahwa taktik gambit ini sangat berbahaya karena dengan
memberitahukan the mark bahwa dirinya berada dalam mimpi, hal ini akan memicu subconscious
the marknya untuk menyerang extractor. Kemudian pada scene tersebut terdapat
adegan dimana Arthur menjelaskan kepada Ariadne apa itu gambit. Kemudian
percakapan berlanjut seperti ini :
Ariadne : "didn't cobb say
never to do that?"
Arthur : "hmm..now you noticed
how much time cobb spends doing things he says never to do"
Arthur memberitahu kita bahwa Cobb
selalu melakukan hal-hal yang ia larang kepada rekan-rekannya. Hal ini mengindikasikan
bahwa diri Cobb sudah tidak reliable untuk bisa menentukan mana dunia
nyata, mana dunia mimpi. Sebagai contoh yang lain, ingat scene dimana Cobb
sedang menunjukkan kepada Ariadne untuk pertama kalinya mengenai dream-sharing
technology dan mereka menyusuri dunia mimpi? Terdapat suatu momen dimana
Ariadne memakai ingatan/memorinya dalam mendesain dunia mimpi. Tepat saat itu
Cobb dengan sangat jelas mengatakan bahwa haram hukumnya mendesain dunia mimpi
dengan menggunakan memori/ingatan karena dengan begitu si pemimpi akan
tenggelam dalam mimpi dan tidak akan lagi bisa membedakan mana dunia nyata dan
mana dunia mimpi. ENG ING ENG..! tapi mari kita flash forward di scene
dimana Ariadne menyelundup masuk ke dalam mimpi Cobb dan voila ! dunia
mimpi Cobb, segala detail ruang dan detail-detail lainnya ia konstruk dari
memori ! See, Cobb melakukan satu hal yang ia larang, yang ia bilang kepada
partner2nya yang lain "jangan lakukan". Siapa yang bisa memastikan
kalo dunia "nyata" Cobb itu bukan sekedar dunia mimpi yang sudah
ditambahkan detail-detail dari memori/ingatan Cobb.
Kedua, seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya bahwa karakteristik totem tidak boleh diberitahukan kepada orang
lain. Hanya si pemegang totem yang boleh mengetahui karakteristik totem mereka.
Namun, voila ! Cobb dengan jelas mengungkap karakteristik totemnya kepada
Ariadne. Lebih parahnya lagi spinning topnya Cobb bukanlah totem asli Cobb
melainkan totem istrinya yang sudah meninggal. Tapi benarkan istrinya sudah
meninggal? Hmm..lets see.
Seperti yang sudah gw jelaskan, jika
kita mati di limbo, maka kita akan bangun satu layer mimpi, tidak
langsung ke dunia nyata. Ingat saat Cobb mengajak istrinya untuk mati dengan
cara dilindes kereta,? tiba-tiba, boom! Cobb dan istrinya bangun di dalam
sebuah rumah. Sangat besar kemungkinan bahwa rumah tersebut juga merupakan
dunia mimpi. Ingat untuk orang bisa masuk ke limbo, mereka harus melewati layer
mimpi yang berlapis-lapis baru bisa jatuh ke limbo. Dan kemudian kita lihat
bagaimana sikap istrinya yang masih tidak yakin bahwa dunia yang mereka
tinggali setelah bangun merupakan dunia nyata. Tentu saja Cobb berpikir bahwa
pikiran semacam itu merupakan hasil inception yang ia tanamkan kedalam pikiran
istrinya pada saat mereka berada di limbo. Namun, bagaimana jika seandainya
istrinya yang benar, bahwa mereka masih berada di dunia mimpi?
Terdapat scene yang agak
mendukung hal ini. Ingat scene dimana Cobb hendak akan merayakan ulang
tahun pernikahan mereka di sebuah hotel? Kita diberitahu ternyata pada hotel
tersebut Mal merencanakan untuk membunuh dirinya dengan cara loncat dari lantai
hotel.
Coba temen-temen nonton lagi
filmnya. Ada beberapa kejanggalan pada scene tersebut. Pertama, Mal menyewa
hotel berseberangan hanya untuk bunuh diri? Orang rasional mana yang nyewa hotel lain buat bunuh diri? Kedua, kalo temen-temen
nonton filmnya lagi, coba perhatikan detail kamar tempat Mal berdiri, kalian
akan bisa melihat bahwa isi dari kamar Mal itu sama dengan isi kamar hotel
seberangnya, hotel tempat Cobb berdiri. Kemudian, coba temen-temen perhatikan
gerakan Cobb saat ia membujuk Mal agar tidak loncat. Gerakan tangan Cobb
menunjukkan seperti menyuruh Mal untuk loncat menyebrangi dari kamar hotel satu
ke kamar hotel yang lain. Hmm...suspicious...
Apart from that, di film inception sendiri terdapat
beberapa fitur-fitur dunia mimpi terjadi di dunia "nyata". Contohnya
:
Celah tembok yang makin lama makin
menyempit. Hal ini terjadi saat Cobb sedang dikejar-kejar oleh mantan
perusahaan tempat ia bekerja yaitu Cobol engineering (Hmm...Cobol, Cobb, Cobol,
Cobb..mungkinkah Cobb sebenarnya hanya dikejar-kejar oleh dirinya sendiri?)
Kemudian, ingat scene dimana Cobb
menemui mertuanya di suatu universitas di Perancis?
Pada scene itu, Cobb meminta
mertuanya agar ia diijinkan untuk meminjam salah satu muridnya untuk menjadi
architect. Yang menarik adalah, setelah mereka mengobrol sekian lama, mertuanya
Cobb mengeluarkan kata-kata : "Comeback to reality Dom, please, reality".
Mungkinkah mertuanya merupakan bagian dari subconscious Cobb yang ingin bangun
dari mimpi? very possibly.
Selanjutnya, kita mengarah pada
scene dimana Cobb mengunjungi Eames di Mombasa.
Cobba temen-temen nonton filmnya
lagi dan perhatikan. Pada scene itu terlihat jelas bahwa di meja Eames ia hanya
tinggal memiliki satu chip poker yang kemudian hilang karena dia kalah. Ia
bahkan dengan jelas bilang ke Cobb saat Cobb menawarkan ia minum bahwa Cobb
harus mentraktir dia karena dia sudah tidak punya uang. Namun tiba-tiba. boom !
saat Eames pergi ke counter penukaran chip, Eames dengan secara ajaib memiliki
dua tumpuk chip poker yang siap ditukar dengan uang. Hal yang hanya mungkin di
dunia mimpi.
Kemudian jika temen-temen nonton
lagi filmnya, pada scene saat Cobb dikejar-kejar oleh kelompok Cobol
engineering, orang-orang Cobol engineering seakan-akan bisa muncul dari mana
saja, sehingga usaha kabur Cobb terlihat sia-sia. Saat Cobb berhasil lolos dari
satu orang, tiba-tiba ada orang yang entah muncul dari mana mengejar Cobb.
Setelah itu, Cobb untungnya diselamatkan oleh Saito. Wait? ngapain Saito ada di
Mombasa? katanya "I'm here to protect my investment"
Hmm..really? apakah benar Saito mau jauh-jauh dari Jepang datang ke Mombasa
untuk melindungi Cobb? Dari mana Saito tau Cobb ada di Mombasa in the first
place? Suspicious, inn'it?
Kesimpulannya, dari semua informasi
di atas adalah mungkin teori ini tidak sepenuhnya benar namun ada satu hal yang
bisa dipastikan benar, bahwa realitas Cobb yang kita semua lihat, yang kita
juga kira merupakan realitas, tidaklah reliable. Cobb sendiri bilang
bahwa jangan pernah membangun dunia mimpi dari pure memory, namun ternyata dia
melakukan hal tersebut. Bisa saja dunia "nyata" yang ia kira nyata
sebenarnya hanyalah dunia mimpi yang ia bangun dari pure memory sehingga
Cobb sudah tidak bisa lagi membedakan mana dunia nyata, mana dunia mimpi. Belum
ditambah, metode totem Cobb juga tidak reliable untuk membedakan mana dunia
nyata mana dunia mimpi, karena Cobb dengan jelas memberitahukan karakteristik
totemnya kepada orang lain. Cobb melakukan the very things he says never to
do !
Dalam hal ini sebenarnya penonton
yang diajak berpikir. Penonton diajak untuk meragukan segala sesuatu yang
mereka kira real/nyata. Penonton diajak untuk meragukan segala hal dari
realitas Cobb. Apakah benar dunia "nyata" Cobb merupakan benar-benar
dunia nyata? mengingat tidak ada satupun metode yang fool-proof untuk
membedakan mana realita mana mimpi. Bahkan totem yang sempurna sekalipun, hanya
dapat digunakan untuk menentukan apakahh kita berada di mimpi orang lain atau
tidak. Totem tidak dapat menentukan apakah kita ada di dalam mimpi kita sendiri
atau tidak. Inception is beautiful inn'it?
Berhubung blognya udah kepanjangan,
maka sambungannya akan gw buat lain waktu. Pada bagian kedua, gw akan membahasa
filsafat yang mendasari film Inception. Monggo dikomen ya..haha..
No comments:
Post a Comment